Fakta Menarik dari Museum Louvre Prancis yang Populer
Fakta Menarik dari Museum Louvre Prancis yang Populer – Zaman sekaranf, museum sering di anggap sebagai tempat yang membosankan. Museum di anggap menjadi tempat barang-barang kuno berdebu disimpan. Namun, Museum Louvre di Paris, Prancis jelas bukan salah satunya. Museum Louvre merupakan salah satu museum paling populer di dunia. Bahkan untuk yang tidak tahu banyak tentang Prancis, kamu pasti mungkin mendengar nama museum ini.
1. Museum Louvre Awalnya adalah Sebuah Benteng
Sekilas, bangunan Museum Louvre terlihat sangat modern. Namun. sebenarnya museum satu ini sudah berusia ratusan tahun. Museum Louvre di bangun pada tahun 1190 oleh Raja Philip II sebagai benteng untuk melindungi kota. Benteng ini di gunakan selama 2 abad sebelum akhirnya di ubah menjadi istana kerajaan oleh Raja Charles V pada abad ke-14. Perubahan fungsi Louvre dari istana menjadi museum baru terjadi beberapa tahun setelah revolusi Prancis tahun 1789. Ketika Lousi XVI dan Marie Antoinette di penjara. Museum central des Arts de la Republique. Koleksinya saat ini baru terdiri dari 537 lukisan dan 184 karya seni lain. Yang semuanya milik Louis XVI dan raja-raja pendahulunya. Pertama kalo di buka untuk umum pada 10 Agustus 1793 dan bertahan hingga sekarang.
2. Napoleon Mengganti Namanya
Museum Central des Arts de la Republique memang terdengan begitu megah. Tidak semua orang menyukai nama ini, ketika Napoleon Bonaparte berkuasa di Prancis. Dia menggantinya menjadu Musee Napoleon pada tahun 1803. Ketika Napoleon berkuasa dia menaklukkan banyak wilayah dan menjarah banyak karya senid ari tempat-tempat yang di dudukinya. Pada masa pemerintahannya, Napoleon berhasil mengumpulkan lebih dari 5 ribu karya seni berharga dari berbagai tempat. Napoleon jugalah yang pertama kalo melakukan perluasan pada pembangunan museum. Sayangnya hal itu hanya bertahan selama masa pemerintahannya.
Baca Juga : Destinasi Wisata Lembah Terindah Di Indonesia
3. Museum Louvre Kosong Melompong Pada Era Perang Dunia II
Pada awal Perang Dunia II, Jerman berhasil menaklukkan banyak negara tetangganya. Melihat inovasi Jerman yang semakin hari semakin meluas jelas membuat orang-orang Perancis khawatir. Nazi saat itu tidak hanya di kenal karena inovasi mereka, melainkan juga kebiasaan mereka menjarah banyak karya seni berharga dari wilayah yang mereka duduki. Demi melindungi ribuan karya seni di Museum Louvre, Jacques Jaujard yang saat itu menjabat sebagai asisten direktur Museum Louvre meemerintahkan para pegawainya untuk membungkus ribuan karya seni berharga dan memasukkan ke dalam kotak. ribuan karya seni itu kemudian di angkut oleh 200 truk menuju ke sebuah tempat rahasia diwilayah pedesaan Perancis.
4. Nazi menjadikan Museum Louvre Sebagai Gudang untuk Menyimpan Barang Curian
Mendapati dinding kosong museum tidak lantas membuat Nazi menyerah. Mereka memang tidak berhasil menjarah ribuan karya seni berharga yang disimpan di Museum Louvre. Namun, mereka nyaranya sudah menjarah banyak kara seni berharga dari negara-negara yang di taklukkan mereka. Di tambah, Nazi juga menjarah harta dari rumah-rumah keluarga Perancis, terutama keluarga Tahudi, harta rampasan itu kemudian disimpan di Museum Louvre. Saking banyaknya, Nazi membutuhkan enam ruangan di Louvre untuk menyimpan semuanya.
5. Museum Louvre di Prancis Konon Berhantu
Selama ini, kita beranggapan hanya rumah kosong yang tidak berpenghuni yang bisa banyak penunggunya. Namun, Museum sekelas Louvre juga tidak bisa lepas dari kisah-kisah mistis. Konon Museum Louvre memiliki banyak penunggu. Namun, dari sekian banyak penunggu ada dua sosok yang paling sering menampakkan diri. Sososk pertama adalah hantu Jean l’Ecorcheur, seorang tukang daging yang terbunuh di sekitar area Louvre. Dan ada sosok kedua sosok mumi bernama Belphegor yang menghantui lorong dan aula di Museum Louvre.